Dampak Buruk Penggunaan Charger yang Tidak Orisinil Bagi Smartphone/Ponsel
Daftar Isi
Berbagai macam alasan bisa dijumpai bahwa kenapa seseorang menggunakan charger smartphone atau ponsel yang tidak orisinil atau asli bawaan perangkat. Hal ini bisa jadi karena charger ori-nya rusak, hilang, tertinggal dirumah terpaksa harus pinjam miliknya teman, menggunakan charger portabel di mobil, hingga alat yang populer saat ini yaitu power-bank.
Pada saat-saat seperti itu kebanyakan orang mengabaikan peruntukan charger yang sesuai, karena yang penting smartphone atau ponsel bisa digunakan kembali dengan baterai terisi penuh. Nah, apakah akibatnya jika menggunakan charger yang bukan orisinil?…. Segala kemungkinan bisa saja terjadi, bahkan hingga smartphone atau ponsel meledak. Walaupun itu jarang terjadi, namun risiko paling umum adalah baterai smartphone atau ponsel yang kembung atau ngedrop.
Apa saja sih dampak buruk yang ditimbulkan akibat penggunaan charger smartphone yang tidak orisinil atau asli bawaannya?
- Pada beberapa kasus penggunaan charger palsu bisa menyebabkan berubahnya sensitifitas layar sehingga mengganggu kenyamanan menggunakan perangkat. Secara teknis hal ini disebabkan karena ketidakstabilan aliran listrik yang berasal dari charger.
- Charger palsu atau kabel yang tidak orisinil dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada port USB dari perangkat. Hal ini disebabkan adanya perbedaan dimensi fisik pada kepala charger sehingga terkikisnya area sekitar port USB. Dalam penggunaan jangka panjang tentunya bisa menyebabkan port USB menjadi tidak berfungsi atau patah secara permanen.
- Karena adanya perbedaan spesifikasi di antara kebutuhan daya listrik smartphone dengan daya listrik dari charger yang tidak orisinil, maka proses pengisian daya smartphone membutuhkan waktu yang lebih lama.
- Charger yang tidak orisinil umumnya tidak memiliki standar kualitas yang disyaratkan. Dengan demikian dia tidak memiliki proteksi terhadap sejumlah kemungkinan yang bisa terjadi di lapangan, seperti fluktuasi tegangan listrik yang ekstrim, perlindungan hubungan singkat (korsleting), overcharging dan juga standarisasi kualitas produk. Pentingnya hal tersebut berkaitan erat dengan keamanan dan keselamatan pengguna itu sendiri dimana dalam kondisi terburuk, charger atau smartphone bisa saja terbakar. Hal ini termasuk juga menurunnya kualitas komponen dari smartphone, terutama baterai.
- Ponsel bisa rusak seketika. Risiko terberat menggunakan charger non orisinil adalah kerusakan pada smartphone. Kenapa bisa rusak? Mutu pembuatan barang non orisinil pada umumnya jauh lebih rendah, baik desain dan mutu komponen. Hal ini bisa saja charger rusak pada saat digunakan untuk mengisi smartphone atau ponsel. Kerusakan ini bisa menyebabkan arus tegangan tinggi langsung masuk ke smartphone atau ponsel Anda. Apa akibatnya? Ponsel tak bisa lagi digunakan pada saat itu juga.
Tips:
Kalaupun mau menggunakan charger yang bukan bawaan ponsel, Boleh-boleh saja. Namun sebaiknya memperhatikan output keluaran sebuah charger, baik itu voltase maupun ampernya. Dalam kondisi darurat, boleh saja sih mempergunakannya, asal :
- Menjaga waktu pengisian, artinya jangan sampai terus dibiarkan terpasang jika baterai sudah penuh.
- Tidak terlalu sering, atau kadangkala saja jika memang harus dilakukan.
- Yang terbaik adalah hanya pakai jika output charger (voltase) sama dengan requirement/standar pabrikan smartphone atau ponsel.
Sekedar untuk diketahui bahwa, sebuah pabrikan smartphone atau ponsel atau alat elektronik apapun, semua komponen dan tegangan kerja sudah diperhitungkan secara matematika dan seakurat mungkin untuk menjaga kestabilannya, dan jika ada sedikit saja penyimpangan tegangan dari yang seharusnya maka akibatnya bisa fatal bagi alat tersebut.
Posting Komentar